Sabtu, 09 Mei 2015

Praktek Perekonomian Liberalis dan Sosialis Indonesia

Perekonomian Indonesia dan Praktek-praktek Perekonomian Sosialis dan Liberalis di Indonesia

















Disusun oleh:
               Anggita Dwi Utami (21214243)
               1EB13



FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA






Kata Pengantar

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul Perekonomian Indonesia dan Praktek-praktek Perekonomian Sosialis dan Liberalis di Indonesia
Selain sebagai tugas, makalah yang saya buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang Praktek Perekonomian Liberalis dan Sosialis Indonesia 

Dalam kesempatan ini tidak lupa saya menucapakan terima kasih kepada pihak pihak yang membantu. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalah yang tidak sedikit. 

Oleh sebab itu, saya membutuhkan kritik dan saran agar kedepannya saya mampu lebih baik lagi.






Jakarta , 10 Mei 2015



Penyusun




Daftar Isi


Kata pengantar............................................................................. 2
Daftar isi .....................................................................................  3
Bab I............................................................................................ 4
Latar Belakang............................................................................. 4
Bab II........................................................................................... 5
Penjelasan ...................................................................................  5
A. Sistem Ekonomi Sosialis......................................................... 5
B. Praktek Sistem Ekonomi Sosialis di Indonesia........................ 6
C. Sistem Ekonomi Liberalis........................................................ 7
D. Praktek Sistem Ekonomi Sosialis di Indonesia........................ 8
BabIII........................................................................................... 9
Kesimpulan.................................................................................. 9

Daftar Pustaka............................................................................. 10


                                                                                                 
BAB I
PENDAHULUAN

A.         Latar Belakang

Persoalan-persoalan ekonomi pada dasarnya adalah masalah transformasi atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor- faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.
Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau realisasi falsafah tersebut. Pergulatan pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di diterapkan Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini tecermin dari perkembangan pemikiran tentang sistim ekonomi pancasila.
Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara dalam memecahkan berbagai permasalahan ekonomi yang dialami oleh negara tersebut, misalnya pengaloka-sian sumber daya yang dimilikinya, pelaksanaan produksi, distribusi dan konsumsi  baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut




BAB II
PEMBAHASAN

A.         Sistem Ekonomi Sosialis

      Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem ekonomi sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Sistem Sosialis ( Socialist Economy) Sistem Sosialis berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.

·      Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis

Ø  Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
o   Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang  individu-individu fiksi belaka.
o   Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.

Ø  Peran pemerintah sangat kuat
o   Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
o   Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.

Ø  Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
o   Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
o   Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).

Dalam sistem ekonomi sosialis, Pemerintah mempunyai andil besar dalam mengatur roda perekonomian di sebuah negara. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai perekonomian masyarakat.
Penganut kedua sistem ini sama-sama mengklaim bahwa salah satu sistem lebih baik dari yang lain, membuat rivalitas antar sistem ini menjalar ke berbagai aspek kehidupan lainnya, mulai dari politik, sosial, budaya sampai pada gilirannya berubah menjadi sebuah ideologi yang menjadi pedoman dan spirit dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
     
      Pandangan sosialis mulai nampak pada abad ke sembilan belas, mereka telah mati-matian memerangi pandangan-pandangan ekonomi kapitalis. Munculnya sosialisme adalah akibat kedzaliman yang diderita masyarakat karena sistem ekonomi kapitalis serta beberapa kekeliruan yang terjadi di dalamnya.

      Selanjutnya, Sistem ekonomi sosialis mengikuti tiga prinsip yang berbeda dengan sistem ekonomi sebelumnya yaitu :

-          Pertama, Mewujudkan kesamaan secara riil.
-          Kedua, Menghapus kepemilikan individu sama sekali atau sebagian saja.
-          Ketiga, Mengatur produksi dan distribusi secara kolektif.
-          Kelebihan Sistem Ekonomi Sosial

·         Kelebihan dari Sistem Ekonomi Sosialis adalah

      1) Disediakannya kebutuhan pokok
         Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.

      2) Didasarkan perencanaan Negara
         Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.

      3) Produksi dikelola oleh Negara
         Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.

·         kekurangan sistem ekonomi sosial
-          Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
-          Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
-          Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
-          Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.

B.   Praktek Sistem Ekonomi Sosialis di Indonesia

               Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa ekonomi sosialis adalah ekonomi yang terkomando/terpusat, contoh-contoh perusahaannya adalah perusahaan yang dimiliki oleh negara (BUMN). Dalam hal ini, misalnya dalam bidang pelayanan masyarakat, yaitu:
·         PLN
PLN, adalah Perusahaan Listrik Negara yang menyalurkan listrik di seluruh pelosok Indonesia.
·         PDAM
PDAM, adalah Perusahaan Daerah Air Minum yang menyediakan air bersih untuk masyarakat di Indonesia.
              
               Selain contoh perusahaan yang menggunakan sistem ekonomi sosialis ada juga contoh lain dari sistem ekonomi sosialis di Indonesia, seperti:
·         Penurunan Nilai Uang (Devaluasi)
         dengan tujuan:
o   Guna membendung inflasi yang tetap tinggi
o   Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat
o   Meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan.
·         Dekon dan Peraturan 1963
   Pada bulan Maret 1963, dicanangkan Deklarasi Ekonomi (Dekon). Dimaksudkan untuk menguraikan metode yang hendak digunakan untuk melaksanakan Rencana Delapan Tahun. Menurut Dekon, pertumbuhan ekonomi akan terjadi dalam dua tahap yakni :
o   Tahap pertama adalah penataan ekonomi yang sifatnya nasional dan demokratis serta bersih dari sisa peninggalan imperialisme dan feodalisme.
o   Tahap Kedua adalah tahap pembangunan ekonomi sosialis Indonesia


C.         Sistem Ekonomi Liberalis

     Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.

      Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.

·         Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
o   Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakantindakan ekonomi.
o   Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
o   Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
·         Kelebihan sistem ekonomi liberal
o   Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
o   Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
o   Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
o   Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.
·         Keburukan sistem ekonomi liberal
o   Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
o   Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
o   Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.


D.   Praktek Sistem Ekonomi Sosialis di Indonesia

       Ekonomi liberalis adalah ekonomi yang menghedaki seluas-luasnya pada masyarakat tanpa campur tangan pemerintah.
Adapun contoh dalam praktik ekonomi liberalis, yaitu:
-          Freeport
o   Freeport, adalah sebuah perusahaan yang dikuasai infestor asing yang berada di Papua Indonesia. Akibatnya eksploitasi tersebut hanya menguntungkan pihak infestor saja. Sedangkan mereka tidak memperdulikan Indonesia sebagai pemilik bahan baku dasarnya.
-          Pertamina
o   Pertamina, adalah perusahaan minyak yang belum milik negara. Karena negara kita masih mensubsidi bahan bakar dari pertamina untuk dijual kembali pada masyarakat Indonesia.

Dan masih banyak lagi contoh dari praktikan sistem ekonomi liberalisme.



BAB III
KESIMPULAN
         
Dalam sistem ekonomi, sebagian besar negara di dunia mengenal tiga sistem ekonomi yaitu kapitalisme/liberalisme, sosialisme dan campuran. Dimana sistem ekonomi liberal banyak dianut oleh negara-negara barat / maju.
Sistem ekonomi sosialis adalah ekonomi yang terkomando/terpusat, sistem sosialis berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama.
Sedangkan sistem ekonomi liberalis adalah ekonomi yang menghedaki seluas-luasnya pada masyarakat tanpa campur tangan pemerintah, sistem ekonomi liberalis banyak di anut oleh negara-negara berkembang termaksud Indonesia.




Daftar Pustaka