Perekonomian Indonesia dan Praktek-praktek Perekonomian Sosialis dan Liberalis di Indonesia
Disusun
oleh:
1EB13
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN
AKUNTANSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Kata Pengantar
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
oleh karena rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berjudul Perekonomian Indonesia dan Praktek-praktek Perekonomian Sosialis dan Liberalis di Indonesia
. Selain sebagai tugas, makalah yang saya buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang Praktek Perekonomian Liberalis dan Sosialis Indonesia
. Selain sebagai tugas, makalah yang saya buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang Praktek Perekonomian Liberalis dan Sosialis Indonesia
Dalam kesempatan ini tidak lupa saya menucapakan terima kasih kepada pihak pihak yang membantu. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalah yang tidak sedikit.
Oleh sebab itu, saya membutuhkan kritik dan saran agar kedepannya saya mampu lebih baik lagi.
Jakarta , 10 Mei 2015
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar.............................................................................
2
Daftar isi ..................................................................................... 3
Bab I............................................................................................
4
Latar Belakang.............................................................................
4
Bab II...........................................................................................
5
Penjelasan ................................................................................... 5
A. Sistem Ekonomi Sosialis......................................................... 5
B. Praktek Sistem Ekonomi Sosialis di Indonesia........................ 6
C. Sistem Ekonomi Liberalis........................................................ 7
D. Praktek Sistem Ekonomi Sosialis di Indonesia........................ 8
BabIII...........................................................................................
9
Kesimpulan..................................................................................
9
Daftar Pustaka.............................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Persoalan-persoalan ekonomi pada dasarnya
adalah masalah transformasi atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas
kebutuhan, yang berupa faktor- faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal,
sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.
Seperti
yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi kecuali
dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan kriteria
adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau
realisasi falsafah tersebut. Pergulatan pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di
diterapkan Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai
kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus
berlangsung, hal ini tecermin dari perkembangan pemikiran
tentang sistim ekonomi pancasila.
Sistem
perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara dalam memecahkan
berbagai permasalahan ekonomi yang dialami oleh negara tersebut, misalnya
pengaloka-sian sumber daya yang dimilikinya, pelaksanaan produksi, distribusi
dan konsumsi baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem
ekstrim tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem
Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan,
dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem ekonomi
sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap
persiapan ke komunisme. Sistem Sosialis ( Socialist Economy) Sistem Sosialis
berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila
berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu
atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan
kepemilikan sosial.
·
Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis
Ø Lebih
mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
o Masyarakat
dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
o Tidak
ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
Ø Peran
pemerintah sangat kuat
o Pemerintah
bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
o Alat-alat
produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
Ø Sifat
manusia ditentukan oleh pola produksi
o Pola
produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme
(masyarakat sosialis)
o Pola
produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis).
Dalam sistem ekonomi sosialis,
Pemerintah mempunyai andil besar dalam mengatur roda perekonomian di sebuah
negara. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai
perekonomian masyarakat.
Penganut kedua sistem ini
sama-sama mengklaim bahwa salah satu sistem lebih baik dari yang lain, membuat
rivalitas antar sistem ini menjalar ke berbagai aspek kehidupan lainnya, mulai
dari politik, sosial, budaya sampai pada gilirannya berubah menjadi sebuah
ideologi yang menjadi pedoman dan spirit dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Pandangan
sosialis mulai nampak pada abad ke sembilan belas, mereka telah mati-matian
memerangi pandangan-pandangan ekonomi kapitalis. Munculnya sosialisme adalah
akibat kedzaliman yang diderita masyarakat karena sistem ekonomi kapitalis
serta beberapa kekeliruan yang terjadi di dalamnya.
Selanjutnya,
Sistem ekonomi sosialis mengikuti tiga prinsip yang berbeda dengan sistem
ekonomi sebelumnya yaitu :
-
Pertama, Mewujudkan kesamaan
secara riil.
-
Kedua, Menghapus kepemilikan
individu sama sekali atau sebagian saja.
-
Ketiga, Mengatur produksi dan
distribusi secara kolektif.
-
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosial
·
Kelebihan dari Sistem Ekonomi
Sosialis adalah
1)
Disediakannya kebutuhan pokok
Setiap
warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pakaian,
rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap
individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat
fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2)
Didasarkan perencanaan Negara
Semua
pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, diantara
produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan
dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan
terjadi.
3)
Produksi dikelola oleh Negara
Semua
bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang
diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.
·
kekurangan sistem ekonomi sosial
-
Adanya pemasungan daya kreasi
masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh
pemerintah.
-
Adanya pasar gelap yang
diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
-
Anggota masyarakat tidak dijamin
untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang
dikehendaki.
-
Pemerintah bersifat
paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah
benar dan harus dipatuhi.
B. Praktek
Sistem Ekonomi Sosialis di Indonesia
Seperti
yang sudah dijelaskan, bahwa ekonomi sosialis adalah ekonomi yang
terkomando/terpusat, contoh-contoh perusahaannya adalah perusahaan yang
dimiliki oleh negara (BUMN). Dalam hal ini, misalnya dalam bidang pelayanan
masyarakat, yaitu:
·
PLN
PLN, adalah Perusahaan Listrik
Negara yang menyalurkan listrik di seluruh pelosok Indonesia.
·
PDAM
PDAM, adalah Perusahaan Daerah
Air Minum yang menyediakan air bersih untuk masyarakat di Indonesia.
Selain
contoh perusahaan yang menggunakan sistem ekonomi sosialis ada juga contoh lain
dari sistem ekonomi sosialis di Indonesia, seperti:
·
Penurunan Nilai Uang (Devaluasi)
dengan tujuan:
o Guna
membendung inflasi yang tetap tinggi
o Untuk
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat
o Meningkatkan
nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan.
·
Dekon dan Peraturan 1963
Pada
bulan Maret 1963, dicanangkan Deklarasi Ekonomi (Dekon). Dimaksudkan untuk
menguraikan metode yang hendak digunakan untuk melaksanakan Rencana Delapan
Tahun. Menurut Dekon, pertumbuhan ekonomi akan terjadi dalam dua tahap yakni :
o Tahap
pertama adalah penataan ekonomi yang sifatnya nasional dan demokratis serta
bersih dari sisa peninggalan imperialisme dan feodalisme.
o Tahap
Kedua adalah tahap pembangunan ekonomi sosialis Indonesia
C.
Sistem Ekonomi Liberalis
Sistem
ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang
seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa
campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar
lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut
laissez-faire.
Negara-negara
yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem
ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
·
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
o Diakuinya
kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakantindakan ekonomi.
o Diakuinya
kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
o Dalam
melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
·
Kelebihan sistem ekonomi liberal
o Adanya
persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
o Campur
tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan
lebih luas bagi pihak swasta.
o Produksi
didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
o Pengakuan
hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.
·
Keburukan sistem ekonomi liberal
o Adanya
praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
o Persaingan
tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
o Timbulnya
praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang
sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.
D. Praktek
Sistem Ekonomi Sosialis di Indonesia
Ekonomi
liberalis adalah ekonomi yang menghedaki seluas-luasnya pada masyarakat tanpa
campur tangan pemerintah.
Adapun contoh dalam praktik
ekonomi liberalis, yaitu:
-
Freeport
o Freeport,
adalah sebuah perusahaan yang dikuasai infestor asing yang berada di Papua
Indonesia. Akibatnya eksploitasi tersebut hanya menguntungkan pihak infestor
saja. Sedangkan mereka tidak memperdulikan Indonesia sebagai pemilik bahan baku
dasarnya.
-
Pertamina
o Pertamina,
adalah perusahaan minyak yang belum milik negara. Karena negara kita masih
mensubsidi bahan bakar dari pertamina untuk dijual kembali pada masyarakat
Indonesia.
Dan masih banyak lagi
contoh dari praktikan sistem ekonomi liberalisme.
BAB
III
KESIMPULAN
Dalam
sistem ekonomi, sebagian besar negara di dunia mengenal tiga sistem ekonomi
yaitu kapitalisme/liberalisme, sosialisme dan campuran. Dimana sistem ekonomi
liberal banyak dianut oleh negara-negara barat / maju.
Sistem
ekonomi sosialis adalah ekonomi yang terkomando/terpusat, sistem sosialis
berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila
berfondasikan kemakmuran bersama.
Sedangkan
sistem ekonomi liberalis adalah ekonomi yang menghedaki seluas-luasnya pada
masyarakat tanpa campur tangan pemerintah, sistem ekonomi liberalis banyak di anut oleh
negara-negara berkembang termaksud Indonesia.
Daftar Pustaka