Minggu, 13 November 2016

Paragraf Deduktif dan Induktif


1.      Paragraf Deduktif
      Paragraf deduktif disebut juga dengan paragraf umum-khusus. Paragraf deduktif yaitu paragraf yang diawali dengan menyebutkan masalah-masalah umum atau lebih luas, untuk memperoleh suatu kesimpulan yang bersifat khusus atau lebih spesifik. Atau agar lebih mudah diingat, paragraf deduktif adalah paragraf yang mempunyai  kalimat utama di awal paragraf.
 Contoh:
Penyebab kerusakan lingkungan hidup bisa dikategorikan dalam dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, dan tsunami merupakan beberapa contoh bencana alam. Bencana-bencana tersebut menjadi penyebab rusaknya lingkungan hidup akibat peristiwa alam. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung juga membawa merupakan penyebab dari kerusakan lingkungan hidup. Aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti perusakan hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran udara, air, dan tanah dan lain sebagainya merupakan ulah manusia yang meyebabkan kerusakan lingkunga hidup.
Dari contoh paragraf di atas kalimat utamanya adalah penyebab kerusakan lingkungan hidup bisa dikategorikan dalam dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Kalimat tersebut berada di awal paragraf, maka dapat dikatakan paragraf di atas merupakan paragraf deduktif.
2.      Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di akhir pararaf, dan kalimat-kalimat penjelasnya ditulis sebelum kalimat utama.
 Contoh:

Sebagai warga Negara dan pengguna jalan tidak ada salahnya untuk tertib dalam berlalu lintas serta disiplin dan mentaati peraturan lalu lintas yang ada. Terlebih saat terjadi kemacetan atau kecelakaan lalu lintas yang membuat perjalanan tersendat. Kecelakaan lalu lintas dapat terjadi di karenakan kurang disiplinnya pengguna jalan dalam berkendara. Membudayakan sikap disiplin dalam berkendara serta mentaati peraturan lalu lintas yang ada, merupakan salah satu sikap yang perlu kita jalani terutama saat melakukan aktivitas di jalan raya.  Selain membuat nyaman dalam berkendara dan berlalu lintas, hal tersebut juga dapat mengurangi resiko kecelakaan yang sering terjadi.


Dari contoh paragraf di atas kalimat utamanya adalah Selain membuat nyaman dalam berkendara dan berlalu lintas, hal tersebut juga dapat mengurangi resiko kecelakaan yang sering terjadi. Kalimat tersebut berada di akhir paragraf, maka dapat dikatakan paragraf di atas merupakan paragraf induktif.

Sabtu, 12 November 2016

Contoh Kalimat Simpel Present Tense dan Simple Past Tense

Simpel Present
1.      (+) Tina goes to school by car
(- ) Tina doesn’t go to school by car
(?) Does Tina go to school by car?

2.      (+) They learned English together
(- ) They didn’t learned English together
(?) Did they learned English together?

3.      (+) Timothy eat bread every morning
(- ) Timothy doesn’t eat bread every morning
(?) Does Timothy eat bread every morning?

4.      (+) Dave drive his car carefully
(- ) Dave doesn’t drive his car carefully
(?) Does Dave drive his car carefully?

Simple Past
1.      (+) I saw Icha’s father yesterday
(- ) I didn’t see Icha’s father yesterday
(?) Did you see Icha’s father yesterday?

2.      (+) Sarah lived in Bandung last year
(- ) Sarah didn’t  lived in Bandung last year
(?) Did Sarah lived in Bandung last year?

3.      (+) Kayla visited Surabaya last month
(- ) Kayla didn’t visit Surabaya last month
(?) Did Kayla visit Surabaya last month?

4.      (+) Jesica slept late last night
(- ) Jesica didn’t sleep late last night

(?) Did Jesica sleep late last night?

Contoh Surat Bisnis

Podomoro Land Company
Jl. Letjen. S. Parman Kav.28, Tanjung Duren Selatan,
Grogol, Petamburan, APL Tower 43rd Floor, Podomoro City,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11470, Tlp (021)2901245

No       : 01/09/INV/2016                                                                                 October 9, 2016
Subject: Meeting invitation

To:
Mr. Kevin Mandala Putra
General Manager of Total Bangun Persada
Jl. Letjen. S. Parman Kav. 106,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440

Dear, Mr. Kevin Mandala Putra
After the successful of our last project, we invite your company to work together for the new project from our company. Therefore, we would like to invite you to come for this meeting about building residences with "Go Green" concept in October, 23th 2016 at 10.00 am in Borobudur Hotel.
We hope that you intersted about this project. We will wait for you agreement.
Thank you for your attention.
Sincerely,                               


  Nabila Maulita                     
Manager of Podomoro Land       
Sumber:

Kamis, 10 November 2016

KALIMAT EFEKTIF DAN CONTOHNYA



1.       Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat.
a.       Mengandung unsur gramatikal (SPOK)
Contoh :
Tidak Efektif :  Maia ke kantor kemarin.
Efektif : Maia pergi ke kantor kemarin.
b.      Tidak menjamakkan objek
Contoh :
Tidak efektif : Lia pegi ke toko buku, kemudian Lia membeli buku.
Efektif :Lia pergi ke took buku, kemudian membeli buku.
2.      Kesejajaran
Kesamaan bentuk kata atau imbuhan pada satu kalimat
Contoh :
Tidak efektif : Icha memakan sayur setelah dimasak.
Efektif : Sayur dimakan icha setelah dimasak.
3.      Ketegasan
Memberikan penekanan dalam suatu kalimat, dengan cara :
a.          Meletakkan kata yang diinginkan ditonjolkan didepan kalimat.
Tidak efektif : Ayu sedang menjahit baju itu.
Efektif : Baju itu sedang dijahit Ayu
b.          Membuat urutan yang bertahap
Tidak efektif :Lomba itu diikuti oleh siswa SD, SMP,dan SMA.
Efektif : Lomba itu diikuti oleh siswa SMA, SMP, dan SD.
c.          Melakukan pengulangan kata
Tidak efektif : Jalanan ke rumah Nenek jauh, juga rusak
Efektif : Jalanan ke rumah Nenek jauh, jalanan ke rumah Nenek juga rusak.
d.         Menggunakan partikel –lah, -pun, -kah
Tidak efektif : Apa mangga rasanya asam?
Efektif : Apakah mangga rasanya asam?
4.      Kehematan
Tidak menggunakan kata frasa yang tidak diperlukan
Contoh
Tidak efektif : Karena saya tidak belajar, saya tidak bisa mengerjakan ujian.
Efektif : Saya tidak bisa mengerjakan ujian, karena tidak belajar
5.      Kecermatan
Tidak memberikan makna ganda (ambigu)
Contoh :
Tidak efektif :  Kerudung baru dijemur oleh Anggi.
Efektif :  Kerudung yang baru dibeli, dijemur oleh Anggi.
6.      Kepaduan
Tidak bertele-tele dan langsung pada inti kalimat
Contoh :
Tidak efektif : Film itu menceritakan tentang persahabatan dua orang gadis.
Efektif : Film itu menceritakan persahabatan dua orang gadis.
7.      Kelogisan
Unsur – unsur dalam kaliamat harus berdasarkan logika dan nyata
Contoh :
Tidak efektif : Kepada kepala sekolah waktu dan tempat kami persilahkan.
Efektif : Kepada kepala sekolah kami persilahkan untuk menyampaikan pidatonya.