Jumat, 06 Januari 2017

Mind Mapping

Name :        Anggita Dwi Utami (21214243)
                   Icha Renolla Fanindra (25214064)
Class :         3EB03                 


Job Interview

Name :        Anggita Dwi Utami (21214243)
                   Icha Renolla Fanindra (25214064)
Class :         3EB03                 

Job Interview
1.      Tell us about yourself?
ð  My name is Anggita Dwi Utami and i’m 20 years old. I can speak English well but I’m still learning for it. Actually, I'm an honest person and a hard worker and also I can motivate myself and others, I’m very responsible about my job.
2.      Why should we hire you?
ð  Because this is my dream job. I have dreamt it for a long time.So, If i'm able to get this job, I will work as hard as I can to improve my self, skill and to make sure this company achieve the best company.
3.      What is the reason behind leaving your last job?
ð  Because, the company does not treat their employees well and my ability cannot be developed in my last job. I love to show my ability for my job and i want try something new.
4.      Why you have been unemployed for such a long time?
ð  Because i haven't find a suitable job
5.      Tell me your ability to work under pressure?
ð  Maybe be patient and just do my job well
6.      Tell me your job experience?
ð  I ever became a flight attendant in one of the indonesian airlines
7.      What are you expectations from this job?
ð  I can be the one of flight attendant in this company
8.      Describe your management style?
ð  I’m very responsible about my job. So, I will be very active and diligent to do my job. Also, I’m kind of person who loves to do any kind of job as soon as possible.

9.      Are you a team player?
ð  Yes, i am. I like to do something together with other people. So, I can have a lot of experience from them.
10.  What irritates you about co-workers?
ð  They stole my job
11.  How long would you expect to work for us if hired?
ð  Maybe for 3 years or 5 years, because i know become a flight attendant should be single
12.  How do see yourself 5 years from now?
ð  5 years later, I’m sure I will became a professional flight attendant.
13.  Do you consider yourself successful?
ð  Not yet. But, I think I will become a successful person soon.
14.  What is your weakness?
ð  I have weakness to deny the request from others. for example when someone asked for my help, I can't do it, but I really can't refuse it.
15.  What is your strength?
ð  One of my strength is focus. If I have a task I always make it become my priority.
16.  What possition do you prefer on a team working on a project?
ð  Certainly be the one of flight attendant in this company
17.  How much salary do you expect?
ð  No matter how much this company give the salary to me, as long as it fits what I'm doing
18.  Are you ready to be replaced any time to other city or abroad?

ð  Yes, of course i’m ready, because it's my obligations 

Minggu, 13 November 2016

Paragraf Deduktif dan Induktif


1.      Paragraf Deduktif
      Paragraf deduktif disebut juga dengan paragraf umum-khusus. Paragraf deduktif yaitu paragraf yang diawali dengan menyebutkan masalah-masalah umum atau lebih luas, untuk memperoleh suatu kesimpulan yang bersifat khusus atau lebih spesifik. Atau agar lebih mudah diingat, paragraf deduktif adalah paragraf yang mempunyai  kalimat utama di awal paragraf.
 Contoh:
Penyebab kerusakan lingkungan hidup bisa dikategorikan dalam dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, dan tsunami merupakan beberapa contoh bencana alam. Bencana-bencana tersebut menjadi penyebab rusaknya lingkungan hidup akibat peristiwa alam. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung juga membawa merupakan penyebab dari kerusakan lingkungan hidup. Aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti perusakan hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran udara, air, dan tanah dan lain sebagainya merupakan ulah manusia yang meyebabkan kerusakan lingkunga hidup.
Dari contoh paragraf di atas kalimat utamanya adalah penyebab kerusakan lingkungan hidup bisa dikategorikan dalam dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Kalimat tersebut berada di awal paragraf, maka dapat dikatakan paragraf di atas merupakan paragraf deduktif.
2.      Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya berada di akhir pararaf, dan kalimat-kalimat penjelasnya ditulis sebelum kalimat utama.
 Contoh:

Sebagai warga Negara dan pengguna jalan tidak ada salahnya untuk tertib dalam berlalu lintas serta disiplin dan mentaati peraturan lalu lintas yang ada. Terlebih saat terjadi kemacetan atau kecelakaan lalu lintas yang membuat perjalanan tersendat. Kecelakaan lalu lintas dapat terjadi di karenakan kurang disiplinnya pengguna jalan dalam berkendara. Membudayakan sikap disiplin dalam berkendara serta mentaati peraturan lalu lintas yang ada, merupakan salah satu sikap yang perlu kita jalani terutama saat melakukan aktivitas di jalan raya.  Selain membuat nyaman dalam berkendara dan berlalu lintas, hal tersebut juga dapat mengurangi resiko kecelakaan yang sering terjadi.


Dari contoh paragraf di atas kalimat utamanya adalah Selain membuat nyaman dalam berkendara dan berlalu lintas, hal tersebut juga dapat mengurangi resiko kecelakaan yang sering terjadi. Kalimat tersebut berada di akhir paragraf, maka dapat dikatakan paragraf di atas merupakan paragraf induktif.

Sabtu, 12 November 2016

Contoh Kalimat Simpel Present Tense dan Simple Past Tense

Simpel Present
1.      (+) Tina goes to school by car
(- ) Tina doesn’t go to school by car
(?) Does Tina go to school by car?

2.      (+) They learned English together
(- ) They didn’t learned English together
(?) Did they learned English together?

3.      (+) Timothy eat bread every morning
(- ) Timothy doesn’t eat bread every morning
(?) Does Timothy eat bread every morning?

4.      (+) Dave drive his car carefully
(- ) Dave doesn’t drive his car carefully
(?) Does Dave drive his car carefully?

Simple Past
1.      (+) I saw Icha’s father yesterday
(- ) I didn’t see Icha’s father yesterday
(?) Did you see Icha’s father yesterday?

2.      (+) Sarah lived in Bandung last year
(- ) Sarah didn’t  lived in Bandung last year
(?) Did Sarah lived in Bandung last year?

3.      (+) Kayla visited Surabaya last month
(- ) Kayla didn’t visit Surabaya last month
(?) Did Kayla visit Surabaya last month?

4.      (+) Jesica slept late last night
(- ) Jesica didn’t sleep late last night

(?) Did Jesica sleep late last night?

Contoh Surat Bisnis

Podomoro Land Company
Jl. Letjen. S. Parman Kav.28, Tanjung Duren Selatan,
Grogol, Petamburan, APL Tower 43rd Floor, Podomoro City,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11470, Tlp (021)2901245

No       : 01/09/INV/2016                                                                                 October 9, 2016
Subject: Meeting invitation

To:
Mr. Kevin Mandala Putra
General Manager of Total Bangun Persada
Jl. Letjen. S. Parman Kav. 106,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440

Dear, Mr. Kevin Mandala Putra
After the successful of our last project, we invite your company to work together for the new project from our company. Therefore, we would like to invite you to come for this meeting about building residences with "Go Green" concept in October, 23th 2016 at 10.00 am in Borobudur Hotel.
We hope that you intersted about this project. We will wait for you agreement.
Thank you for your attention.
Sincerely,                               


  Nabila Maulita                     
Manager of Podomoro Land       
Sumber:

Kamis, 10 November 2016

KALIMAT EFEKTIF DAN CONTOHNYA



1.       Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat.
a.       Mengandung unsur gramatikal (SPOK)
Contoh :
Tidak Efektif :  Maia ke kantor kemarin.
Efektif : Maia pergi ke kantor kemarin.
b.      Tidak menjamakkan objek
Contoh :
Tidak efektif : Lia pegi ke toko buku, kemudian Lia membeli buku.
Efektif :Lia pergi ke took buku, kemudian membeli buku.
2.      Kesejajaran
Kesamaan bentuk kata atau imbuhan pada satu kalimat
Contoh :
Tidak efektif : Icha memakan sayur setelah dimasak.
Efektif : Sayur dimakan icha setelah dimasak.
3.      Ketegasan
Memberikan penekanan dalam suatu kalimat, dengan cara :
a.          Meletakkan kata yang diinginkan ditonjolkan didepan kalimat.
Tidak efektif : Ayu sedang menjahit baju itu.
Efektif : Baju itu sedang dijahit Ayu
b.          Membuat urutan yang bertahap
Tidak efektif :Lomba itu diikuti oleh siswa SD, SMP,dan SMA.
Efektif : Lomba itu diikuti oleh siswa SMA, SMP, dan SD.
c.          Melakukan pengulangan kata
Tidak efektif : Jalanan ke rumah Nenek jauh, juga rusak
Efektif : Jalanan ke rumah Nenek jauh, jalanan ke rumah Nenek juga rusak.
d.         Menggunakan partikel –lah, -pun, -kah
Tidak efektif : Apa mangga rasanya asam?
Efektif : Apakah mangga rasanya asam?
4.      Kehematan
Tidak menggunakan kata frasa yang tidak diperlukan
Contoh
Tidak efektif : Karena saya tidak belajar, saya tidak bisa mengerjakan ujian.
Efektif : Saya tidak bisa mengerjakan ujian, karena tidak belajar
5.      Kecermatan
Tidak memberikan makna ganda (ambigu)
Contoh :
Tidak efektif :  Kerudung baru dijemur oleh Anggi.
Efektif :  Kerudung yang baru dibeli, dijemur oleh Anggi.
6.      Kepaduan
Tidak bertele-tele dan langsung pada inti kalimat
Contoh :
Tidak efektif : Film itu menceritakan tentang persahabatan dua orang gadis.
Efektif : Film itu menceritakan persahabatan dua orang gadis.
7.      Kelogisan
Unsur – unsur dalam kaliamat harus berdasarkan logika dan nyata
Contoh :
Tidak efektif : Kepada kepala sekolah waktu dan tempat kami persilahkan.
Efektif : Kepada kepala sekolah kami persilahkan untuk menyampaikan pidatonya.


Sabtu, 29 Oktober 2016

Ragam Bahasa


Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.
Macam-macam ragam bahasa berdasarkan:
A.    Media
a.       Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Ragam bahasa lisan yang di tuangkan ke dalam bentuk tulisan tidak dapat di sebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap sebagai ragam bahasa lisan yang di tuangkan ke dalam bentuk tulisan.
Contoh:
1.      Sudah saya baca buku itu.
2.      Rombongan tamu Negara sebentar lagi tiba

b.      Ragam Tulisan
Ragam Bahasa Tulis menggunakan media huruf untuk mengutarakannya atau mengungkapkannya. Ragam bahasa ini menggunakan ejaan untuk menata kosa kata dan bahasanya. Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat. Contoh ragam bahasa tulis, yakni koran atau surat kabar, laporan pekerjaan, karya ilmiah, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Contoh kalimat ragam tulis:
1.      Saya sudah membaca buku itu.
2.      Rombongan tamu Negara akan segera tiba.

B.     Situasi
a.       Ragam Resmi
Ragam resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana resmi atau formal, seperti surat dinas, pidato dan makalah atau karya tulis.
Contoh:
1.      Saya menemukan tas itu di sekolah
2.      Saya pergi ke kantor tempat Ayah bekerja

b.      Ragam Tidak Resmi
Ragam bahasa tidak resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana tidak resmi yang biasanya digunakan pada surat pribadi dan surat untuk keluarga atau yang berbentuk lisan.
Contoh:
1.      Gue menemukan tas itu di sekolah
2.      Saya pergi ke kantor dimana ayah bekerja.

c.       Ragam Akrab
Ragam akrab adalah ragam bahasa yg dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sbg sesama, lebih muda, atau rendah statusnya, atau apabila topik pembicaraan bersifat tidak resmi.
Contoh:
Berbicara kepada teman/kerabat/adik.

d.      Ragam Bahasa Konsultasi
Ragam bahasa konsultasi adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.
Contoh:
1.      Sebaiknya Ibu perbanyak istirahat dan minum obatnya.




Sumber: