Jumat, 05 Desember 2014

PEMASARAN

Manajemen pemasaran sering disebut juga sebagai manajemen permintaan

  • Karena Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.  Manajemen pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang direncanakan dengan baik, diorganisasikan, dikoordinasikan serta diawasi akan membuahkan hasil yang memuaskan oleh karena itu manajemen pemasaran sering disebut juga sebagai manajemen permintaan.

Beda Kebutuhan dan Keinginan berdasarkan konsep inti Pemasaran

  • Ada perbedaan antara kebutuhan (needs), Keinginan (wants)
Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki keputusan dasar tertentu. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, tempat tinggal, keamanan, hak milik, harga diri, dan beberapa hal lain untuk bertahan hidup. Kebutuhan-kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakatnya atau oleh para pemasar, namun sudah merupakan bawaan dan terukir dalam biologi manusia serta kondisi manusia.
Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan yang lebih mendalam. Orang Jepang butuh makanan dan ingin sushi dan sake, butuh pakaian dan ingin setelan khusus untuk berangkat kerja dan kimono untuk upacara atau peristiwa sosial, serta butuh hiburan dengan bermain golf. Dalam masyarakat lainnya, kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi dengan cara yang berbeda. Jika orang Melayu di Malaysia dan Singapura lapar, mereka mencari makanan lokal; pakaian mereka untuk acara-acara khusus adalah baju kurong atau kebaya, dan mereka mancari hiburan dengan berbelanja dan nonton film di bioskop. Meskipun kebutuhan manusia sedikit, keinginan mereka banyak. Keinginan manusia dibentuk secara terus-menerus oleh kekuatan dan institusi sosial seperti kelompok religius, sekolah, keluarga, dan perusahan bisnis.

Perbedaan Pasar dan Pemasaran

  • Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan tertentu. Jadi ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang memiliki kebutuhan, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan bersedia menawarkan sumber daya tersebut untuk ditukar supaya dapat memenuhi keinginan mereka.
  • Konsep pasar membawa kita kembali pada konsep pemasaran. Pemasaran mengandung makna aktivitas manusia dalam hubungannya dengan pasar. Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mengaktualisasiakn pertukaran potensial dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

  • Bauran pemasaran merupakan suatu kerangka kerja yang membantu dalam penyusunan suatu pendekatan untuk setiap pasar. Bauran pemasaran merupakan suatu kumpulan variabel yang dapat dikontrol yang ditawarkan kepada (dan mempengaruhi) pelanggan. Variabel-variabel tersebut meliputi: produk/jasa itu sendiri, ketersediaannya,imagenya (cara promosinya), dan harga yang harus dibayar untuk mendapatkannya.
  • Variabel-variabel tersebut merupakan sejumlah unsur (4P) dimana seorang manajer pemasaran harus membaurkannya secara bersama-sama dalam mengoptimalkan sejumlah sumber daya yang terbatas. Pada tahun 1960, Jerome McCarthy memperkenalkan konsep 4P kepada dunia. Sejak itu, para manajer pemasaran di seluruh dunia menjadi terbiasa dengan 4P (product, price, place, and promotion). Selain 4P ada pendekatan-pendekatan lain untuk bauran (khususnya bauran jasa/7P). Namun di sini kita hanya akan membahas secara singkat setiap unsur dari 4P tersebut.
  1. Product (produk), yaitu kualitas produk atau jasa, fungsi-fungsi, sifat, ciri-ciri, dan keuntungan karena desain dan pengepakan, garansi/jaminan, serta pelayanan purna jual (after sales service). Berbagai pilihan bisa dibuat untuk aspek-aspek mana pun.
  2. Price (harga), meliputi harga yang ditawarkan kepada end-user, harga perdagangan distributor, diskon/potongan tunai, diskon besar-besaran dan kredit berjangka.
  3. Place (tempat), di mana dan kapan para pelanggan membeli dan mengkonsumsi produk atau jasa itu. Tempat kadang-kadang dihubungkan dengan saluran pemasaran, distribusi fisik logistik atau lokasi.
  4. Promotion (promosi), merupakan bauran promosi atau bauran komunikasi. Bauran ini meliputi reklame/periklanan, promosi penjualan, publisitas atau pemberitaan, direct mail, pertunjukan, pameran, pengepakan, penjualan, dan juga secara lisan (dari mulut ke mulut).
Sumber:
http://annisasujana19.blogspot.com/2014/11/tugas-6.html 
http://kenalmanajemen.blogspot.com/2013/01/materi-tentang-pemasaran.html 
http://pemasaran101.blogspot.com/2013/03/apa-itu-bauran-pemasaran.html 


Minggu, 30 November 2014

Manfaat dari ilmu akuntansi dan jenis bidang akuntansi

  1. Alasan memilih jurusan akuntansi dan manfaat dari ilmu akuntansi itu sendiri dalam kehidupan
Saya memilih jurusan akuntansi ini karena saya  berfikir, betapa  bergunanya seorang akuntan di era globalisasi ini, bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun kita butuh pengetahuan tentang akuntansi. Bagi saya akuntansi memang sangat berguna di jaman era globalisasi ini dan memiliki lapangan kerja nya pun juga sangat luas. Pilihan profesi nya pun juga banyak.
Manfaat akuntansi untuk kehidupan yaitu kita bisa mengetahui kondisi keuangan kita serta bagaimana kemungkinannya pada masa mendatang (bagi perorangan, pemilik usaha dan calon investor). Akuntansi sangat bermanfaat dalam menetapkan tingkat resiko yang berkaitan dengan pinjaman atau kredit yang akan diberikan. Akuntansi juga bermanfaat sebagai dasar menentukan pajak dan peraturan-peraturan untuk pemerintahan. Begitu juga dalam mendapatkan gambaran kemantapan dan tingkat laba dari perusahan (bagi pekerja dan wakil serikat buruh). Dan juga Sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan ekonomi dalam pengelolaan keuangan baik untuk pribadi/perusahaan
  1. Jenis-jenis Bidang Akuntansi beserta Contohnya
Bidang profesi akuntan dapat digolongkan menjadi empat bagian, yaitu :
1.      Akuntan Publik
Akuntan publik adalah sebuah profesi yang membuka praktik untuk melayani kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan keahliannya dengan menerima honor. Tugas seorang akuntan publik, antara lain sebagai pemeriksa (audit) yang meliputi penyusunan sistem akuntansi, memberikan penyempurnaan organisasi perusahaan, dan memberi nasihat-nasihat lain yang berkaitan dengan masalah ekonomi perusahaan, misalnya membuat budget danfeasibility study untuk memperoleh kredit.
2.       Akuntan Swasta
Akuntan swasta adalah akuntan yang bekerja di perusahaan-perusahaan swasta sebagai penasihat atau pembantu tugas-tugas pemilik atau pemimpin perusahaan yang bersangkutan. Tugas akuntan swasta adalah mengatur pencatatan, membuat laporan keuangan, dan membuat sistem akuntansi perusahaan dan pemeriksaan intern.
3.       Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah terutama bertugas mengawasi keuangan milik negara. Badan yang sangat membutuhkan jasa akuntan pemerintah, antara lain Bada Pemeriksa Keuangan Negara dan Direktorat Akuntan Negara.
4.       Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang menjadi tenaga pengajar diperguruan tinggi dan bertugas mengembangkan pendidikan akuntansi. Mereka umumnya tidak semata-mata mengajar, tetapi merangkap dengan pekerjaan lain, misalnya dengan membuka praktik untuk melayani kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan keahliannya.
  1. Pengertian Laporan Keuangan dan syarat-syarat yang harus ada dalam Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Menurut para ahli:
         Myer dalam bukunya Financial Statement Analisis yang mengatakan laporan keuangan itu adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu berupa neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau rugi-laba.
         Menurut Munawir dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan adalah bersifat historis dan menyeluruh sebagai suatu laporan kemajuan (progress report). Selain itu, dikatakan bahwa laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara fakta-fakta yang telah dicatat (recorded fact), prinsip-prinsip, dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accountung convention and postulate), serta pendapat pribadi (personal judgement).
         Zaki Baridwan menyatakan bahwa Laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan, dan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan
Syarat laporan keuangan merupakan laporan yang baik harus memenuhi kriteria berikut ini adalah sebagai berikut :
a.       Relevan ialah data yang diolah dan disajikan dalam laporan keuangan hanyalah data yang ada kaitannya dengan transaksi yang bersangkutan. Data yang tidak perlu diungkapkan dan tidak ada kaitannya dengan kegiatan perusahaan tidak perlu disajikan.
b.      Jelas dan dapat dimengerti ialah Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan harus ditampilkan dengan cara sedemikian rupa hingga jelas dapat dipahami dan dimengerti oleh semua pembaca laporan keuangan. Dengan demikian, para pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang relevan dari informasi yang dibaca.
c.       Dapat diuji kebenarannya ialah Data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri kepada bukti asalnya, baik dalam bentuk dokumen dasar, formulir berharga, maupun fisik aktiva bersangkutan. Semua data dan informasi yang disajikan harus dapat dipertanggungjawabkan oleh manajemen perusahaan.
d.      Netral ialah Laporan keuangan haruslah disajikan untuk dapat dipergunakan oleh semua pihak. Laporan keuangan tidak ditujukan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu, sehingga harus dibuat lebih dari satu macam laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan informasi para pemakai. Laporan keuangan yang disajikan harus dibuat tidak bias atau harus netral sehingga semua pihak dapat mempergunakannya.
e.       Tepat waktu ialah Laporan keuangan harus memiliki periode pelaporan, sehingga jelas batas pelaporan dari posisi harta, hutang, modal, pendapatan, dan biaya dari perusahaan yang akan dilaporkan. Waktu penyajiannya harus dinyatakan dengan jelas dan disajikan dalam batas waktu yang wajar, dalam arti tidak terlalu terlambat sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk mengambil keputusan yang sifatnya manajerial maupun teknikal.
f.       Dapat diperbandingkan ialah Laporan keuangan yang disajikan harus dapat diperbandingkan dengan periode-periode sebelumnya sebagai dasar untuk mengikuti perkembangan arah (trend) dari harta, hutang, modal, pendapatan, serta biaya. Dasar dari laporan yang dapat diperbandingkan adalah penerapan prinsip akuntansi secara konsisten
g.      Lengkap ialah Data yang disajikan dalam informasi akuntansi, baik dalam neraca, ikhtisar laba-rugi, maupun ikhtisar posisi keuangan, haruslah lengkap sehingga tidak memberikan informasi yang menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan. Keutuhan data akuntansi merupakan syarat mutlak bagi tercapainya azas relevan.

Minggu, 23 November 2014

Kewiraswastaan dan Franchise

1.    Kewiraswastaan, Wiraswasta, dan Wiraswastawan
a.       Kewiraswastaan adalah suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh  dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktik.
Keuntungan berwiraswasta:
                                               i.         Kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang di harapkan
                                             ii.         melatih ketajaman intuisi bisnis
                                           iii.         meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
                                           iv.         memilikin wewenang untuk memerintah dan mengelola karyawannya . 
Kerugian berwiraswasta:
                                            i.            Tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan usaha,
                                          ii.            perlunya menjaga relasi yang baik terhadap pihak-pihak terkait dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan ,
                                        iii.             menanggung beban akibat kerugian perusahaan ,
                                        iv.            pencurahan waktu kerja, maupun bentuk pengorbanan lainnya yang berkaitan dengan keluarga.
b.      Wiraswasta adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.

c.       Kewiraswastawan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang baik pada masyarakat, dengan selalu mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.

2.    Perbedaan ciri-ciri antara Perusahaan Kecil dan Perusahaan Besar
a.       Perusahaan Kecil :
Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
Ciri-ciri perusahaan kecil :                                         Contoh perusahaan :
1. Umumnya dikelola pemilik                                     1. Warung Makan
2. Struktur organisasi sederhana                                  2. Warung kopi
3. Pemilik mengenal karyawan                                    3. Counter
4. Presentase kegagalan perusahaan tinggi
5. Kekurangan manajer yang ahli
6. Modal jangka panjang sulit diperoleh

b.      Perusahaan Besar :
Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya), Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan, Persentase kegagalan usaha relatif rendah, dan Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.
Ciri-ciri perusahan besar :                                                       
1.      Dikelola bukan oleh pemilik                             
2.      Struktur organisasi kompleks
3.      Pemilik hanya mengenal sedikit karyawan 
4.      Presentase kegagalan rendah
5.      Banyak ahli manajemen
6.      Modal jangka panjang relatif mudah didapatkan
Contoh perusahaan :
1. BANK
2. ASURANSI
3. TELKOM INDONESIA

3.    Contoh Franchise lokal dan asing yang ada di Indonesia
a.       Contoh franschise local:
                                                              i.      Apotek K-24
                                                            ii.      Minimarket Indomaret
                                                          iii.      Minimarket Alfamaret
                                                          iv.      Robotics Education Centre
                                                            v.      Hazna Hijab
                                                          vi.      Shop&Drive
                                                        vii.      Sabana
                                                      viii.      Resto Bebek H. Slamet
b.      Contoh Franchise Asing
                                                              i.      Dunkin Donuts
                                                            ii.      KFC
                                                          iii.      Mc Donald’s
                                                          iv.      Starbucks Coffee
                                                            v.      J.CO Donuts & Coffee
                                                          vi.      Carrefour
                                                        vii.      Bread Talk
                                                      viii.      Resto Burger King

4.    Keuntungan dan Kerugian Franchise
a.       Keuntungan Waralaba
                                                              i.      Manajemen bisnis telah terbangun
Bisnis waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah bendera bisnis lain yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Ide, penamaan dan manajemen suatu bisnis telah di uji coba sebelumnya dan siap untuk di implementasikan pada lokasi yang baru.
                                                            ii.      Sudah dikenal masyarakat
Pemasaran bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena bisnis sebelumnya lebih terdahulu di kenal masyarakat. Dengan kata lain, biaya dan tenaga yang diperlukan untuk membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan membangun bisnis baru.
                                                          iii.      Manajemen finansial yang lebih mudah
Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan menggunakan bisnis waralaba, sistem manajeman finansial telah di tetapkan oleh pemilik waralaba utama, sehingga kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan manajemen finansial seperti membangun bisnis baru.
                                                          iv.      Kerjasama bisnis telah terbangun
Orang yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan kerjasama yang telah terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya kerjasama dengan pemasok bahan baku, pihak periklanan dan juga pemasaran.
                                                            v.      Dukungan dan keamanan yang lebih kuat
Pemilik waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen finansial, pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal – hal seperti ini biasanya sudah termasuk dalam paket pembelian waralaba.
                                                          vi.      Bisa mendapat untung lebih besar?
Banyak orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah mendapatkan keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal banyak orang. Tapi pada kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli waralaba kepada pihak pemilik waralaba tentunya dipotong dari keuntungan yang didapat. Pembeli waralaba akan mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal usaha, tapi untuk jangka panjang, para pemilik waralaba kadang menemukan bahwa memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh lebih menguntungkan.
b.      Kekurangan Bisnis Waralaba
                                                              i.      Kurang kendali
Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali dari pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem telah ditentukan oleh pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak pembeli waralaba sangat terbatas. Ide-ide untuk berkreatifitas pun terkadang tidak bisa diaplikasikan, karena adanya perjanjian-perjanjian khusus.
                                                            ii.      Sangat terikat dengan supplier
Untuk mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya setiap pengusaha menginginkan modal yang kecil. Salah satu caranya adalah mencari supplier yang murah. Dengan menggunakan sistem waralaba, pihak pemasok barang pun telah ditentukan. Sehingga kita tidak bisa memilih lagi supplier yang lebih murah.
                                                          iii.      Ketergantungan pada reputasi waralaba lain
Salah satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya reputasi waralaba terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang lain melakukan kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini juga akan mempengaruhi waralaba yang anda kelola.
                                                          iv.      Biaya waralaba
Pihak pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli perjanjian waralaba. Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan dukungan bagi para pembeli waralaba.
                                                            v.      Pemotongan keuntungan
Pembeli waralaba di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit, berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya ini.


Sumber:


Selasa, 11 November 2014

Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan

Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan

       I.            Pengertian Perusahaan
Adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan uapaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Atau suatu unit kegiatan ekonomi yang di organisasikan dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Contoh:
-           perusahaan manufaktur adalah PT Ultra jaya Milk tbk
-           perusahaan dagang adalah PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT)
-           perusahaan jasa adalah PT Jalur Nugraha Ekakurir
-           Perusahaan nasional : PT TIRTA BAHAGIA
-           Perusahaan internasional: PT. SIDOMUNCUL
-           Perusahaan Multinasional : PT COCA COLA COMPANY
-           Perusahaan Global : PT UNILEVER INDONESIA

    II.            Pengertian Lingkungan Perusahaan
Keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.
Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
1.     Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan.
Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
A)        Lingkungan eksternal makro
Adalah lingkungan eksternal  yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
o    Keadaan alam => SDA, lingkungan.
o    Politik dan hankam => kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam Negara dimana perusahaan berada => menciptakan.
o    Hukum
o    Perekonomian
o    Pendidikan dan kebudayaan
o    Social dan budaya
o    Kependudukan
o    Hubungan internasional.
B)          Lingkungan eksternal mikro
Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
o    Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
o    Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
o    Teknologi : yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
o    Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
2.     Lingkungan Internal
Adalah factor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
o    Tenaga kerja
o    Peralatan dan mesin
o    Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
o    Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
o    System informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
 III.            Perbedaan perusahaan dengan lembaga social
Perusahaan adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara langsug dan harus melewati sebuah proses disuatu tempat sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.  Contoh perdusdahaan : Perusahaan nasional, Perusahaan internasional, Perusahaan multinasional, Perusahaan Global.
Menurut John Lewis lembaga sosial adalah kumpulan norma-norma dalam aktivitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. lembaga sosial juga bisa didefinisikan sebagai suatu organisasi pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemansyarakatan dan terdiri dari adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, dan serta unsur-unsur kebudayaan yang secara langsung atau tidak tergabung dalam suatu unit yang fungsional.  Contoh lembaga sosial : Pranata Keluarga, Pranata Pendidikan, Pranata Ekonomi, Pranata Agama, Pranata Politik, Pranata Hukum, Pranata Budaya 

 IV.            Perbedaan Antara Letak dan Tempat Kedudukan Perusahaan

Letak perusahaan : tempat kediaman perusahaan, tempat perusahaan melaksanakan kegiatan sehari-hari (TKP). Tempat kedudukan perusahaan adalah tempat kantor pusat perusahaan. Kesalahan pemilihan lokasi pereusahaan akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan yaitu akan relokasi perusahaan dan kesulitan ekspansi. Sehingga dalam penentuan letak perusahaan tidak boleh dilakukan secara coba-coba. Faktor-faktor ini menyebabkan harus ada fakta yang konkret dan lengkap dalam pemilihan letak perusahaan .
Jenis Letak perusahaan :
-     Letak perusahaan yang terikat pada alam. Co: pertanian, pertambangan, dan perikanan
-     Letak perusahaan berdasarkan sejarah. Co: kerajinan batik di pekalongan,solo,jogja. Kerajinan furniture di pekalongan
-     Letak perusahaan yang ditetapkan pemerintah. Co: pabrik senjata,pabrik obat, dll
-     Letak perusahaan yang dipengaruhi faktor-faktor ekonomi. Co: Dekat bahan baku (pabrik gula, semen), Dekat pasar (rumah makan,pabrik roti, bank dan asuransi.), Dekat pemasok tenaga kerja (pabrik rokok,pakaian jadi,semen.), Dekat sumber tenaga/energi (pabrik peleburan aluminium, besi, baja.), Iklim (misal pabrik teh, jamur.), Ongkos transport (pabrik mobil butuh lancar transportasi, kalau jalan baik, maka ongkos transport jadi rendah).  Besarnya suplai modal.
Tempat perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dan sebagainya.
      V.            Perbedaan antara Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro

Lingkungan Eksternal Makro Adalah kekuatan politik dan hukum, kekuatan ekonomi, kekuatan teknologi, kekuatan sosial, faktor demografi.
Pembagian lingkungan eksternal makro:
Keadaan Alam, Politik, Hankam, Hukum dan Peraturan Pemerintah, Pendidikan, Teknologi, Sosial, Kebudayaan, Kependudukan, Ekonomi, Hubungan Internasional
Lingkungan Eksaternal Mikro Adalah persaingan, yaitu: kekuatan tawar pemasok, ancaman pendatang baru, kekuatan tawar pembeli, ancaman produk atau jasa pengganti


Pembagian lingkungan eksternal mikro:
Adalah hal-hal yang secara langsung mempengaruhi organisasi dari luar
Pesaing, usaha yang berusaha mendapatkan sumberdaya yang sama dengan perusahaan
Konsumen, pihak yang membutuhkan sumberdaya dan produk yang dihasilkan perusahaan
Stokis (supplier), menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan organisasi
Lembaga Pengatur dan Pemerintah, alat-alat kewenangan yang berfungsi mengawasi, membuat aturan (hukum), dan memiliki kekuatan hukum yang dapat mempengaruhi pola kebijakan dan pola kerja organisasi
Rekanan Usaha (Mitra Usaha), pihak-pihak yang melakukan kerja sama atau persekutuan dengan organisasi tersebut.

Refrensi: