A. Sistem
Perekonomian
Sistem
perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Sistem perekonomian merupakan suatu hal penting karena akan
mempengaruhi kegiatan bisnis tersebut dijalankan.
a. Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu sistem
politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan
tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara.
Merkantilisme tertuang dalan peraturan negara yang berbentuk proteksionime dan
politik kolonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah negara
mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan tarif.
Kekayaan dan kemakmuran suatu
negara diukur dari perbandingan ekspor impornya yang digambarkan dengan jumlah
kapital dari logam mulia, mineral berharga dan komoditas lainnya. Seolah-olah
ekspor dan impor berada dalam suatu timbangan di mana jika ekspor berlebih meka
neraca perdangangan dianggap untung. Dengan adanya keuntungan maka terjadi
peningkatan pendapatan negara yang harus dibayar & diimbangi secara tunai
dengan emas.
b.
Kapitalisme
Faham
Kapitalisme berasal dari Inggris abad 18, kemudian menyebar ke Eropa Barat dan
Amerika Utara. Sebagai akibat dari perlawanan terhadap ajaran gereja, tumbuh
aliran pemikiran liberalisme di negara-negara Eropa Barat. Aliran ini kemudian
merambah ke segala bidang termasuk bidang ekonomi. Dasar filosofis pemikiran
ekonomi Kapitalis bersumber dari tulisan Adam Smith dalam bukunya An Inquiry
into the Nature and Causes of the Wealth of Nations yang ditulis pada tahun
1776. Isi buku tersebut sarat dengan pemikiran-pemikiran tingkah laku ekonomi masyarakat.
Dari dasar filosofi tersebut kemudian menjadi sistem ekonomi, dan pada akhirnya
kemudian mengakar menjadi ideologi yang mencerminkan suatu gaya hidup (way of
life).
Dengan kata lain
dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalism” (sistem
persaingan bebas). Siapa yang memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal
(Capital) secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan dalam
bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat memenangkan
pertarungan ekonomi disebut sebagai Capitalisme.
c. Komunisme
Komunisme muncul
sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak disukai oleh kaum
Kapitalis. Aliran ekstrim yang muncul dengan tujuan yang sama dengan
sosialisme, sering lebih bersifat gerakan ideologis dan mencoba hendak
mendobrak sistem kapitalisme dan sistem lain yang telah mapan.
Kata Komunisme
secara historis sering digunakan untuk menggambarkan sistem-sistem sosial di
mana barang-barang dimiliki secara bersama-sama dan didistribusikan untuk
kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota masyarakat.
Produksi dan konsumsi bersama berdasarkan kapasitas ini merupakan hal pokok
dalam mendefinisikan paham komunis, sesuai dengan motto mereka: from each
according to his abilities to each according to his needs (dari setiap orang sesuai
dengan kemampuan, untuk setiap orang sesuai dengan kebutuhan).
d.
Sosialisme
Suatu sistem ekonomi
dimana peran serta masyarakat di dalam kegiatan ekonomi dibatasi oleh
pemerintah, pemerintah mengatur semua proses produksi, konsumsi dan distribusi.
Semua faktor – faktor produksi adalah milik pemerintah, sehingga untuk
pemanfaatanya harus sepengetahuan pemerintah. Cirinya :
1. faktor produksi
dikuasai pemerintah
2. kegiatan ekonomi
diatur pemerintah
3. tidak ada hak
milik pribadi
4. tidak ada kebebasan
berusaha secara individu
5. jarang terjadi
krisis ekonomi
6. sering terjadi
monopoli
Keuntungan sistem ekonomi Sosialsime adalah
:
1. Pemerintah
bertanggungjawab penuh terhadap perekonomian
2. Pemerintah
menentukan jenis – jenis produksi dan industri
3. Pemerintah
mengatur distribusi barang dan pendapatan
4. Mudah
melaksanakan pengendalian dan pengawasan
Kekurangan sistem ekonomi sosialisme
adalah :
1. Hak milik
perseorangan tidak ada kecuali barang – barang yang sudah dibagikan
2. Potensi,
inisiatif, dan daya kreasi warga tak berkembang dan cenderung mati.
e. Facisme
Fasisme muncul dari filsafat radikal
yang muncul dari revolusi industri yakni sindikalisme. Eksponen sindikalisme
adalah George Sorel (1847-1922).
Para penganjur sindikalisme
menginginkan reorganisasi masyarakat menjadi asosiasi-asosiasi yang mencakup
seluruh industri, atau sindikat-sindikat pekerja. Mereka menganjurkan agar ada
sindikat-sindikat pabrik baja yang dimiliki dan dioperasikan oleh para pekerja
di dalam industri batu bara, dan begitu pula halnya pada industri-industri
lain.
Dengan demikian sindikat-sindikat yang
ada pada dasarnya merupakan serikat-serikat buruh akan menggantikan negara.
Dalam sistem ekonomi fasisme, pemerintah melakukan pengendalian dalam bidang
produksi, sedangkan kekayaan dimiliki oleh pihak swasta.
Dalam praktik Fasisme dan Komunisme
adalah dua gejala dari penyakit yang sama. Keduanya sering dikelompokkan
sebagai sistem totaliter. Keduanya sama dalam hal pemerintahan, yaitu
kediktatoran satu partai.
f. Demokrasi
Ekonomi/ Ekonomi Pancasila
Dasar hukumnya adalah : UUD 1945 dan
GBHN
Tata ekonomi
Pancasila adalah : suatu tata ekonomi yang dijiwai ideologi Pancasila, suatu
tata ekonomi nasional yang merupakan usaha bersama dan berazaskan kekeluargaan
dan kegotongroyongan dibawah pimpinan pemerintah
Ciri utama sistem
ekonomi Pancasila :
1. Perkoperasian
sebagai soko guru perekonomian
2. Roda perekonomian digerakkan oleh
rangsangan ekonomis dan juga oleh pertimbangan sosial dan moral
3. Pemerataan sebagi
perwujudan solidarita dan nasionalisme
4. Adanya perimbangan yang jelas
antara perencanaan di tingkat nasional dan desentralisasi
5. Peranan negara
penting tapi tidak dominan
6. Sistem ekonomi
tidak didominasi oleh modal tapi atas asa kekeluargaan
7. Produksi dikerjakan oleh semua,
untuk semua, dibawah pengawasan anggota masyarakat
8. Negara menguasai
bumi, air, kekayaan alam, yang terkandung dalam bumi.
Pedoman supaya tata
ekonomi berdasar Pancasila.
Yang harus
dihindarkan dalam demokrasi ekonomi pancasila :
1. Sistem ekonomi
liberal yang mengeksploitasi dan menindas
2. Sistem ekonomi
komando yang dikuasai oleh pemerintah
3. Persaingan tidak sehat ( pemusatan
ekonomi pada satu kelompok / monopoli yang merugikan masyarakat ).
B. Perbedaan Bisnis
yang Mengenjar Keuntungan dengan Bisnis yang Tidak Mengejar Keuntungan
Bisnis yang hanya mengejar
keuntungan yaitu serangkaian usaha yang dilakukan oleh pembisnis yang menawarkan barang dan jasa
untuk mendapatkan keuntungan demi penghasilan untuk kebutuhan mereka. Contoh : Bisnis di bidang keuangan, asuransi,
tekstil, dll.
Bisnis yang tidak mengejar
keuntungan yaitu pembisnis yang menjual barang dan jasa guna untuk memberikan
manfaat produk yang mereka jual supaya produk tersebut bermanfaat bagi konsumen
yang membelinya dan tidak terlalu mementingkan seberapa besar keuntungan yang
mereka dapat, dan juga bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
semua anggotanya atau kesejahteraan rakyat, dimana bisnis besar kebanyakan
dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja Contoh : Koperasi.
C. Pandangan
Masyarakat Sekarang dengan Pandangan masarakat
Zaman Dahulu Tentang Profesi Bisnis
Pada masa lalu,
orang tua kita memandang sebelah mata terhadap pekerjaan bisnis. Bisnis tidak
dianggap sebagai profesi. Orang- orang menutup minatnya terhadap bisnis, ada
rasa malu menerjuni bidang ini. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang
sejarah pekerjaan bisnis di negara kita. Latar belakang filosolis profesi
bisnis di Indonesia kurang begitu menguntungkan.
Namun sekarang
persepsi demikian telah berlalu, masyarakat tidak memandang rendah lagi. Bisnis
sudah menjadi dambaan anak muda. Banyak juga orang yang beralih profesi ke
profesi bisnis, seperti ahli hukum, teknologi, kedokteran, pendidik/guru,
dosen. Ada yang pindah jalur ke profesi
bisnis sebagai pekerjaan utama adapula yang sambilan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar