Kepailitan merupakan suatu proses di mana seorang
debitur yang mempunyai kesulitan keuangan untuk membayar utangnya dinyatakan
pailit oleh pengadilan, dalam hal ini adalah pengadilan niaga, dikarenakan
debitur tersebut tidak dapat membayar utangnya, Harta debitur dapat dibagikan
kepada para kreditur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Suatu perusahaan dapat dikatakan pailit jika,
menurut UU Kepailitan suatu perusahaan telah memenuhi syarat kepalilitan.
Syarat-syarat tersebut menurut Pasal 2 UU Kepailitan meliputi adanya debitor
yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu
utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan
putusan pengadilan. Kreditor dalam hal ini adalah kreditor baik konkuren,
kreditor separatis maupun kreditor preferen. Sedangkan utang yang telah jatuh
waktu berarti kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik
karena telah diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihan sesuai perjanjian
ataupun karena putusan pengadilan, arbiter atau majelis arbitrase.
Permohonan pailit menurut UU Kepailitan dapat
diajukan oleh debitor, satu atau lebih kreditor, jaksa, Bank Indonesia,
Perusahaan Efek atau Perusahaan Asuransi.
Apa penyebab suatu perushaan menalami ke pailitan? Berikut
adalah faktor penyebab suatu perusahaan mengalami pailit:
1.
Tidak mampu
menangkap kebutuhan konsumen
Sebuah perusahaan harus
mampu menangkap kebutuhan konsumen agar layanan atau produk yang diberikan
diterima pasar. Namun, jika hal itu diabaikan apa yang dihadirkan perusahaan
akan sia-sia karena tidak dapat diserap konsumen akibat tidak sesuai dengan
kebutuhan mereka.
2.
Terlalu fokus
pada pengembangan produk
Perusahaan yang terlalu
fokus pada pengembangan produk akan kehilangan kepekaan terhadap apa yang
terjadi di dalam perusahaan, situasi di luar, dan lain-lain.
3.
Ketakutan
berlebihan
Ketakutan akan bangkrut,
ketakutan rugi, ketakutan tidak dapat melayani konsumen, ketakutan
ketidakmampuan mengatasi masalah, apabila ketakutan itu melebihi batas normal,
kondisi tersebut harus diwaspadai karena akan menghambat kinerja perusahaan dan
membawa kehancuran.
4.
Berhenti
melakukan inovasi
Tanpa inovasi,
produk-produk yang dijual lama kelamaan akan membosankan bagi masyarakat yang
menjadi target pasar.
5.
Kurang mengamati
pergerakan competitor
Kurang mengamati pergerakan
kompetitor akan menyebabkan sebuah perusahaan kalah bersaing dan tertinggal
jauh di belakang.
6.
Harga terlalu
mahal
Beberapa orang beranggapan
bahwa harga mahal akan membuat produk sebuah perusahaan tampak lebih bagus dan
lebih mewah dari aslinya.
Penyebab
Lain:
•
Terlilit utang
•
Ekspansi
berlebihan
•
Penipuan
dilakukan CEO
•
Kesalahan
manajemen perusahaan
•
Pengeluaran
tidak terkendali
Salah satu contoh perusahaan yang pernah mengalami
kepailitan yaitu perushaan Kodak, sisa-sisa kejayaan Kodak masih dapat juga
kita temukan di studio foto jadul atau kios kios yang menawarkan jasa cetak
foto. Biasanya merek Kodak terpampang di toko mereka. Kodak adalah contoh
perusahaan yang gagal karena tidak berani memulai sebuah perubahan. Perusahaan
yang didirikan tahun 1888 oleh George Eastman ini sangat terkenal di tahun
1980an.
Bahkan di Indonesia kodak masih tetap populer hingga
pertengahan tahun 1990an. Namun, tanda tanda kejatuhan Kodak sebenarnya sudah
terlihat saat Kodak mengumumkan penurunan laba sebesar 73% pada triwulan
I-1983. Penyebab kebangkrutan Kodak adalah tidak mampu menghadapi persaingan
dnegan kemunculan produsen kamera digital. Sebenarnya, Kodak sudah punya teknologi
untuk membuat kamera digital pada 1975.
Namun, karena takut membunuh bisnis roll film
fotonya produk digital tersebut sengaja tidak diluncurkan. Pada tahun 2009,
Kodak mengumumkan penghentian produksi roll film fotonya setelah dipasarkan
selama 74 tahun.
Dalam membangun sebuah bisnis beberapa
aspek harus di perahtikan lebih mendalam seperti aspek pemasaran produk, aspek
produksi, aspek keuangan, serta aspek sumber daya manusia. Dalam berbisnis kita
tidak boleh sembarangan dalam mengambil sebuah keputusan, Keputusan tersebut harus berdasarkan fakta yang
telah ada.
Berikut
beberapa cara yang dapat di gunakan agar sebuah perusahaan tidak mengalami
pailit:
1.
Membaca
Membaca
adalah hal pertama yang harus dilakukan. Sebaiknya lebih sering membaca buku
biografi para pengusaha sukses Pelajari betul apa saja kesalahan seorang
pengusahan sukes yang pernah mereka lakukan. Sehingga kita tidak perlu
melakukan kesalahan yang sama.
2.
Merancang rencana bisnis dengan baik
Buatlah
rencana tentang bisnis anda yang didalamnya terdapat beberapa aspek yakni
marketing, keuangan, tenaga kerja, serta produksi.
3.
Menetapkan visi dan misi perusahaan
Visi
misi ibarat tubuh manusia. Anda tidak akan bergerak maju tanpa cita-cita dan
mengetahui betul cara apa yang harus dicapai untuk mewujudkan cita-cita Anda.
Visi adalah gambaran kedepan perusahaan anda dalam 20 tahun kedepan. Akan
seperti apa perusahaan di masa depan, itu akan ditentukan lewat visi. Sedangkan
misi adalah cara-cara atau strategi-strategi yang akan diterapakn perusahaan
dalam mencapai visi perusahaan. Jika visi misi dan perusahaan sudah jelas maka
tinggal menjalankan bisnis dengan berpacuan pada visi dan misi perusahaan
tersebut.
4.
Fokus
Seorang
pebisnis harus fokus pada bisnisnya. Jangan sampai konsentrasi anda terbelah
karena urusan lain.
5.
Evaluasi
Evaluasi
dibagian mana Anda jatuh atau aspek mana yang kurang. Perbaiki secara berkala
bagian tersebut dan tetap berfokus pada aspek lainnya. Belajarlah dari
kesalahan orang lain.
6.
Mental
Sebagai
seorang pebisnis Anda harus memiliki mental yang kuat. Jangan mudah menyerah
pada persoalan-persoalan dalam bisnis seperti kesulitan modal. Sebagaimana
pengusaha yang cerdas, ubahlah masalah tersebut menjadi tantangan tersendiri
atau bahkan menjadi motivasi Anda untuk dapat menyelesaikannya.
7.
Relationship
Bangunalah
relasi yang baik dengan semua orang baik customer, karyawan, maupun rekan
usaha. Sebuah bisnis dapat bertahan jika Anda memiliki citra dan hubungan yang
baik dengan semua orang. Berusahalah menekan ego untuk sukses berbisnis.
8.
Buatlah beberapa alterantif
Kemungkinan
terburuk dalam bisnis pastinya akan ada. Mulai dari turunnya penjualan hingga
gulung tikar. Segeralah membuat alternatif-alternatif solusi apabila terjadi
hal-hal buruk.
9.
Bekerja keras
Bekerja
sepenuh hati merupakan ikhtiar terbaik untuk menjalankan bisnis. Jangan
mengeluh atas apa yang menjadi kosekuensi dari keputusan anda.
10.
Inovasi
Inovasi
merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap pengusaha. Tanpa inovasi,
produk-produk yang dijual lama kelamaan akan membosankan bagi masyarakat yang
menjadi target pasar.
Sumber: