Minggu, 27 Desember 2015

Penyimpangan Sosial


Kita tentunya menginginkan suatu kehidupan yang selaras, dan sesuai dengan tatanan sosial yang berlaku. Akan tetapi, di kehidupan masyarakat yang sekarang ini, hal tersebut sangatlah sulit dijumpai. Bahkan dapat dikatakan bahwa kondisi masyarakat yang selaras tersebut hanyalah sebatas angan-angan belaka, karena tindakan penyimpangan sosial pasti selalu ada, meskipun bentuk penyimpangan yang terjadi tersebut sangat kecil atau ringan.
Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat orang yang tidak tertib dalam berlalu lintas, berbagai tindak kejahatan, penyimpangan seksual, penyalah gunaan narkotika, perkelahian pelajar, alkoholisme, penyimpangan dalam gaya hidup yang lain dari biasanya.
Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.
·         Menurut James W. Van der Zaden
Penyimpangan sosial adalah prilaku oleh sejumlah orang yang dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas toleransi.
·         Menurut Robet M. Z. Lawang
Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
·         Menurut Paul B. Hortono
Penimpangan sosial adalah setiap prilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Bentuk bentuk penyimpangan sosial:
            Penyimpangan harus dapat didefinisikan, maksudnya perilaku dikatakan menyimpang atau tidak harus bisa dinilai berdasarkan kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya. Perilaku menyimpang tidak selamanya negatif, ada kalanya penyimpangan bisa diterima masyarakat, misalnya wanita karier, daalam hal ini penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak. Semua orang pernah melakukan penyimpangan sosial, tetapi pada batas-batas tertentu yang bersifat relatif untuk semua orang. Penyimpangan sosial tidak selamanya menjadi ancaman karena kadang-kadang dapat dianggap sebagai alat pemikiran stabilitas sosial.
Berdasarkan sifatnya penyimpangan sosial dibedakan menjadi dua:
a.       Penyimpangan besifat positif
i)        Penyimpangan yang berdampak positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inofatif, kreatif dan memperkaya wawasan sessorang. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karier.
b.      Penyimpangan bersifat negative
i)        Penyimpangan yang bertindak kearah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk
ii)      Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain:
(1)   Penyimpangan primer
Penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Seseorang melakukan penyimpangan primer masih bisa di terima di masyarakat.
(2)   Penyimpangan skunder
Perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi sehingga berakibat cukup parah serta mengganggu orang lain.
Berdasarkan pelakunya dibedakan menjadi dua:
a.       Penyimpangan individual
Tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan.Misalnya mencuri, menodong, memeras.
Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima:
Pembandel, Pembangkang , Perusuh atau penjahat, dan Munafik.
b.      Penyimpangan kelompok
Tingak sekelompok orang beraksi sevara kolektif dengan cara bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Misalnya: mafia obat-obatan terlarang dan narkotika, geng, dan kelompok penjahat.

Penyebab terjadi penyimpangan social menurut Wilnes dalam bukunya “ punishment and formation” sebab penyimpangan sosial dibagi menjadi dua, Faktor subyektif, berasal dari seseorang itu sendiri (sifat bawaan sejak lahir), Faktor obyektif, berasal dari luar (lingkungan). Ketidak sanggupan menyerap norma-norma kebudayaan, Proses belajar meenyimpang, Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial., dan Ikatan sosial yang berlawanan. Jika seseorang mengalamipenyimpangan sosial,dia tidak dapat menyesuaikan diri denga lingkungannya karena terdapat faktor biologis yang terhambat dan juga berdampak negatif pada pisikologis seseorang.
Upaya pencegahan penyimpangan sosial dapat dilakukan dengan kontrol sosial. Tujuan kontrol sosial adalah mengendalikan perilaku individu. Kontrol sosial dapat dilakukan dengan tindakan seperti  kasih saying yang merupakan sumber utama kekuatan yang muncul dari hasil sosialisasinya di dalam keluarga, tanggung jawab yang kuat pada aturan dapat memberikan kerangka kesadaran tentang masa depan, percayaan terhadap norma-norma dan aturan sosial dalam masyarakat yang telah tertanam kuat pada diri seseorang berarti kepatuhan masyarakat terhadap peraturan itu akan makin kuat juga.
Hal-hal yang bisa dilakukan menghadapi perilaku dan pelaku penyimpangan sosial antara lain sebagai berikut :
1.      Mencari kegiatan yang positif baik itu kegiatan seni, olahraga, sosial maupun keagamaan.
2.      Mempelajari dan meningkatkan pengetahuan agama sesuai keyakinan yang dianutnya.
3.      Orang tua harus selalu memberikan perhatian terhadap anak-anaknya.
4.      Pemerintah hendaknya memberikan sanksi tegas terhadap pelaku perilaku menyimpang, seperti pemerkosa, pemakai obat-obatan terlarang, dan pengedar obat-obatan terlarang.
5.      Memusnahkan setiap aksi kejahatan, penyelundupan narkotika dan obat-obatan terlarang tersebut.
6.      Tidak mengucilkan mantan pelaku penyimpangan sosial.
7.      Mengadakan kampanye atau penyuluhan tentang pentingnya menghindari perilaku menyimpang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar