Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini tepat waktu.
Adapun
tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk menginformasikan tentang Kurangnya
Minat Masyarakat Terhadap Koperasi. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan
beberapa sumber sumber.
Kami
menyadari dalam penulisan Laporan ini masih jauh sekali dari sempurna,untuk itu
kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan
dimasa yang akan datang.
Akhir
kata semoga Makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta,
17 Januari 2016
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................... ii
BAB
I Pendahuluan
A. Latar Belakang
masalah............................................................................................. 1
B. Perumusan masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan........................................................................................................... 2
BAB III Penutup.................................................................................................................. 5
A. Kesimpulan................................................................................................................ 5
Daftar
pustaka..................................................................................................................... 6
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang Masalah
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir
pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar
prinsip-prinsip Koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf
hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan
demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian
nasional. Sekarang
banyak koperasi yang tidak aktif lagi dikarnakan kurangnya perhatian dan juga
sedikit peminatnya, keadaan koperasi ini mungkin diketahui oleh masyarakat luas
tetapi akibat perubahan zaman dan gengsi saat ini maka dari itu banyak
masyarakat yang lebih memilih membeli sesuatu di pasar swalayan.
B.
Perumusan Masalah
1. Mengapa
saat ini koperasi memiliki peminat yang kurang?
2. Bagaimana
cara meningkatkan peminat koperasi?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
penyebab kurangmya peminat koperasi
2. Mencari
solusi untuk meningkatkan minat masyarakat
Bab II
Pembahasan
Koperasi
merupakan suatu badan usaha bersama yang melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip gerakan ekonomi kerakyatan yang berdasarkan asas kekeluargaan. Berbagai
kelebihan yang dimiliki koperasi jelas
membuat koperasi sebagai badan usaha yang sangat menguntungkan di Indonesia.
Koperasi dengan berbagai kelebihanna ternyata sulit berkembang di Indonesia.
koperasi di Indonesia seolah jalan ditempat bahkan mengalami kemunduran.
Koperasi
dalam perkembangannya di Indonesia mengalami pasang surut. Yang menjadi pertanyaan
adalah mengapa koperasi sulit berkembang ? padahal upaya pemerintah dalam
memajukan koperasi sudah banyak dilakukan seperti pemberian bantuan dan bukan
hanya itu pemerintah juga mebentuk institusi khusus untuk menangani koperasi
seperti kementrian koperasi. Dengan adanya lembaga-lembaga resmi yang menaungi
koperasi Indonesia, diharapakan koperasi dapat tumbuh sumbur dan semakin sukses
menyejahterakan anggotanya. Koperasi di nilai sebagai sarana yang potensial
dalam membangun ekonomi Indonesia yang mandiri dan mapan, karena sistem
kekeluargaan dalam koperasi tidak akan membelit anggotanya dengan
peraturan-peraturan perbankan yang menyulitkan. Namun kenyataannya koperasi
masih saja sulit berkembang di Indonesia.
Koperasi
yang kurang peminat bisa dikarenakan kalah bersaing dengan lembaga-lembaga yang
bergerak dibidang pemberian modal, lembaga pemberian kredit atau lembaga
penyimpanan dana misalnya perbankan.
Banyak
masyarakat Indonesia yang belum benar-benar mengenal apa itu koperasi dan
penerapannya. Bagaimana masyarakat bisa berpartisipasi lebih jika masyarakat
tidak mengenal apa itu koperasi. Hasilnya anggota koperasi tidak menunjukkan
partisipasinya baik itu kontributif maupun insentif terhadap kegiatan koperasi
sendiri. Kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh pengurus
kepada para anggota koperasi ditengarai menjadi faktor utamanya, karena para
pengurus beranggapan hal tersebut tidak akan menghasilkan manfaat bagi diri
mereka pribadi.
Kegiatan koperasi yang tidak berkembang
membuat sumber modal menjadi terbatas. Terbatasnya usaha ini akibat kurangnya
dukungan serta kontribusi dari para anggotanya untuk berpartisipasi membuat
koperasi seperti stagnan. Oleh karena itu, semua masalah berpangkal pada
partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang tangguh, dan
memberikan manfaat bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat sekitar.
Sosialisasi
Koperasi Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan
sosialisasi yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas
tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk
barang konsumsi atau pinjaman. Artinya masyarakat belum tahu esensi dari
koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun sistem kepemilikanya. Mereka
belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga berarti pemilik, dan mereka
berhak berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta
berhak mengawasi kinerja pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan
terhadap penyelewengan dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota
tidak ada kontrol dari anggota nya sendiri terhadap pengurus.
Selain
itu tidak sedikit masyarakat berbicara tentang harga barang di koperasi lebih
mahal dari pada di pasar swalayan, sehingga masyarakat jadi enggan untuk
membeli barang dikoperasi karena harganya yang lebih mahal dibandingkan harga
pasar. Bagi masyarakat Indonesia konsumen akan memilih untuk membeli suatu
barang dengan harga yang murah dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih baik
dibandingkan dengan koperasi. Dengan enggannya masyarakat untuk bertransaksi di
koperasi sudah pasti laba yang dihasilkan oleh koperasi-pun sedikit bahkan
merugi sehingga perkembangan koperasi berjalan lamban bahkan tidak berjalan
sama sekali.
Promosi
diperlukan agar masyarakat tahu tentang koperasi tersebut. Pemerintah dengan
gencarnya melalui media massa mensosialisasikan Koperasi kepada masyarakat
namun jika sosialisasi hanya dilakukan dengan media massa mungkin hanya akan
“numpang lewat” saja. Memang benar dengan mensosialisasikan melalui media massa
akan lebih efektif untuk masyarakat mengetahuinya, namun dengan sosialisasi
secara langsung untuk terjun kelapangan akan lebih efektif karena penyampaian
yang lebih mudah dipahami. Dalam masalah promosi barang yang dijual di suatu
koperasi juga mengalami kendala seperti kurangnya promo yang ditawarkan dan
kurang kreatifnya koperasi untuk mempromosikan sehingga minat masyarakat juga
berkurang untuk dapat ikut serta dalam koperasi.
Untuk
melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan kebijakan antara lain
:
·
Menggiatkan pembangunan organisasi
perekonomian rakyat terutama koperasi
·
Memperluas pendidikan dan penerangan
koperasi
·
Memberikan kredit kepada kaum produsen,
baik di lapangan industri maupun pertanian yang bermodal kecil.
Bab III
Penutup
A.
Kesimpulan
Koperasi yang kurang peminat bisa dikarenakan kalah
bersaing dengan lembaga-lembaga yang bergerak dibidang pemberian modal, lembaga
pemberian kredit atau lembaga penyimpanan dana misalnya perbankan. Banyak
masyarakat Indonesia yang belum benar-benar mengenal apa itu koperasi dan
penerapannya.
Sosialisasi Koperasi Tingkat partisipasi anggota
koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Selain itu
tidak sedikit masyarakat berbicara tentang harga barang di koperasi lebih mahal
dari pada di pasar swalayan, sehingga masyarakat jadi enggan untuk membeli
barang dikoperasi karena harganya yang lebih mahal dibandingkan harga pasar. Promosi
diperlukan agar masyarakat tahu tentang koperasi tersebut
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar